KEPADA ORATOR

Oleh A.A. Navis

 

Orator,

dari mulutmu membusa bunga api

membakar aku sampai hangus

sampai garang

sampai kecut berpantang.

 

Jangan,

jangan biarkan aku

resah gelisah menunggu

ini hati dan benak jadi satu

guna memetik apa yang aku buru.

 

Terus, terus keluarkan itu api

sampai aku jadi satu terpadu

sampai berlupa segala

agar kau mudah mencakar

agar kau tahu

—paduan satu hati dan benak

ramuan paling enak—

 

Terus,

terus bakar aku

dengan api busa dari mulutmu

biar hati dan benak terpadu satu

jadi ramuan menggapai apa maumu.

11.03. 49