KESUDAHAN
BELUM BERUJUNG
Oleh: A.A. Navis
Pada tanah-hitam yang gersang,
ini rumput kerdil merana dijilat sinar
dan bayu membelai sayu
hingga jauh-jauh menanti hujan
kemana-mana tiada guna.
Pohon-pohon gundul tiada berdaun
satu-satunya yang memberi lindung
dan nenyanyikan lagu nestapa
satu demi satu tumbang ditebang
jatuh mencabut urat dan akar
berkeluh sendiri tiada berbunyi.
Ini cerita ada arti apa-apa
bagi asap yang penghabisan
dari api yang telah dipadamkan
sebelum memanggang dengan nyala biru.
Asap dan rumput pelaku utama
dalam satu drama berlain cerita
asap terbang mengawang tinggi
lenyap ke alam tiada nyata
rumput terkulai layu, mati
jadi pupuk bagi tunas baru menjelma.
Cukuplah ini cerita
—kesudahannya belum berujung—
akan dibiar segalanya datang dan hilang
tiada perindahan pada duka-cerita.
29.01. 1951
Leave A Comment