Otobiografi
“Sebagai manusia merdeka, A.A. Navis tidak dapat dipaksa. Ia akan melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu secara sukarela, tergantung pada akal sehatnya dan hati nuraninya”.
(Chairul Harun, budayawan dan wartawan senior)
Bukittinggi 1949: Barter Candu Dengan Senjata
SETELAH selesai mengerjakan patung dan relief tugu dua tahun ALRI [...]
Jawatan Kebudayaan: Saya Pecat Bos Saya
KANTOR Jawatan Kebudayaan Departemen Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan (PPK = [...]
Buku-Buku ‘Seri Denai’ dan “Pegawai Radio” pun Menikah
SAYA tidak lama jadi pegawai negeri. Syukur hanya tiga tahun [...]
Catatan Kaki Tentang Cerpen ‘Robohnya Surau Kami’
SAYA akan mengisahkan satu dan lain hal tentang pengalaman kreatif [...]
Maninjau (1): Pemberontakan PRRI Meletus
TAK LAMA setelah PRRI meletus 15 Februari 1958, sekolah SKP [...]
Maninjau (2): Istri Saya di Zaman PRRI Pekerjaan dan Perjalanannya
DI MANINJAU saya tidak ikut campur soal pekerjaan istri saya. [...]